Pages

Saturday, May 11, 2013

Anton Corbijn,
Art That Comes From The Heart


Saya pecinta film. Dari semua event berbau film di Indonesia, salah satu yang paling saya nantikan tiap tahunnya adalah Europe on Screen. Europe on Screen merupakan salah satu festival film yang dikelola dengan sangat baik dan profesional, dengan deretan film-film Eropa pilihan yang variatif dan tentu saja, berkualitas baik. Dalam Europe on Screen, Anda bisa menemukan film anak-anak, drama romantis, action, thriller juga dokumenter. Sebagai salah satu pendiri European Union, Belanda dhi. film Belanda, tidak ketinggalan berpartisipasi dalam line up film Europe on Screen. Dan untuk Europe on Screen 2013 kali ini, film dokumenter Belanda yang satu ini sudah masuk dalam “daftar film yang harus saya tonton”, Anton Corbijn: Inside Out.

Anton Corbijn adalah fotografer, yang kemudian juga menjadi music video director dan film director, berkebangsaan Belanda yang saat ini tinggal di London, Inggris. CMIIW.

Saya mengenal Anton Corbijn pertama kali melalui foto-foto portrait hitam putihnya. Dan reaksi pertama saya saat melihat foto-foto tersebut adalah diam. Diam, dengan nafas tertahan. Foto-fotonya tidak biasa. Foto-foto Anton Corbijn bukan hanya meng-capture wajah, tapi merupakan visualisasi yang bercerita, yang menjelaskan karakter serta kepribadian subyek fotonya. It really captivated me.

Awalnya saya pikir Anton Corbijn adalah fotografer dengan spesialisasi foto portrait hitam putih, tapi kemudian saya menemukan foto-fotonya pada cover berbagai majalah, kaset hingga compact disc (CD) berbagai artis, juga berbagai music video hingga film yang ia sutradarai. But still, I couldn’t find any pattern. Semuanya terjawab dalam Anton Corbijn: Inside Out.


Anton Corbijn: Inside Out berdurasi 85 menit dan disutradarai oleh Klaartje Quirijns, yang juga berkebangsaan Belanda.

Film dokumenter ini mengeksplor sisi profesional dan sisi pribadi dari Anton Corbijn mengungkap motivasi artistik yang tidak memberinya banyak ruang dan waktu untuk dirinya sendiri. Anton Corbijn telah melalui semuanya. Mulai dari memfilmkan George Clooney dalam “The American”, menyutradarai biopik pemenang Piala Director’s Fortnight 2007 (Festival Film Cannes) “Control”, hingga menjadi fotografer musisi legendaris U2 dan Metallica. Bono bahkan berkata, ada sesuatu tentang foto Anton Corbijn yang seolah menerawang jiwa. Tetapi ketika dirinya sendiri terekam kamera, terungkaplah figur melankolis yang kesulitan menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Sesuai definisinya sendiri, dirinya tak lebih dari seorang pria yang lebih mengutamakan kepentingannya berkesenian ketimbang keperluan pribadinya.

Dari film inilah saya mengetahui bahwa kecintaan Anton Corbijn akan musik, sedemikian berartinya musik, sampai-sampai membuatnya ingin menjadi bagian dari dunia musik. Semuanya berawal dari sebuah foto yang secara kebetulan ia ambil, hingga kemudian ia menjadikan para musisi ini menjadi subyek fotonya. Dan secara perlahan, muncullah kecintaannya akan fotografi.

Anton Corbijn bisa jadi bukan orang Belanda pertama yang berprofesi sebagai fotografer. Bukan pula fotografer Belanda pertama yang membuat portrait hitam putih, menjadi fotografer musisi maupun sutradara music video Belanda pertama. Tapi kecintaannya akan musik, dan dedikasinya pada seni yang melebihi kepentingan pribadinya membuatnya menjadi artist panutan.

Menjadi fotografer/music video director/film director pionir dengan karya seni yang diakui, bukan hanya di Belanda tapi juga di seluruh dunia. Karena semua karyanya, dihasilkan dan dibuat dengan kesungguhan dan cinta. Karya seni yang lahir dari hati.

Referensi:
Europe on Screen 2013

No comments:

 

Blog Template by YummyLolly.com